Kamis, 28 April 2011

PERSEPSI PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN

Secara spontan kita kan menepuk dada bahwa ternyata wawasan berencana ini sejak dulu telah ada dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari penyelanggaraan program Penyuluhan Pertanian di Negeri tercinta ini.

Manifestasi bentuk Programa Penyuluhan Pertanian, menempatkan Programa Penyuluhan Pertanian sebagai proses perencanaan yang dibangun bersama antara penyuluh dengan pelaku usaha, pelaku usaha yang diwakili oleh Kontak Tani Nelayan Andalannya (KTNA).
Perencanaan pembangunan partisipatif ini, menempatkan kemulian suatu proses demokratisasi insan penyelengaraan penyuluhan pertanian yang terlebih dahulu mempelopori dengan suatu bangunan perencanaan partisipatif secara berjenjang di setiap tingkat wilayah.

Kalau saja wawasan berencana ini telah menjadi bagian dari penyelenggaraan program penyuluh pertanian, lantas mengapa kita masih juga memperbincangkan Programa Penyuluhan Pertanian dalam kurikulum diklat penyuluhan pertanian? Perjalanan panjang Penyelanggaraan Penyuluhan Pertanian kiranya telah diwarnai persepsi dan konsepsi wawasan berencana yang disebut dengan Programa Penyuluhan Pertanian.

Pada saat kita menghadapi perubahan yang orientasi Pembangunan Pertanian, maka terjadi pula finalisasi terhadap Penyuluhan Pertanian baik itu menyangkut kebijaksanaan, kelembagaan maupun operasionalisasinya, maka pada saat itulah kita mulai mencermati langkah-langkah apa saja yang mampu mengakomodasi kepentingan dan tujuan era baru Penyuluhan Pertanian, dan saat itu pulalah kita mencoba untuk menyikapinya dengan arif untuk menganalisa serta menyiapkan ancang-ancang ke depan dalam suatu bentuk perencanaan.

Rasanya tidak berlebihan bila dalam SKB Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pertanian No.54 Tahun 1996 dan No.301/Kpts/LP.120/4/96, menempatkan Programa Penyuluhan Pertanian sebagai suatu bentuk perencanaan yang harus disusun dan menjadi pedoman insan penyuluh pertanian, sebagai posisi yang terhormat dengan menerapkan prinsip-prinsip kemitraan dan partisipatif.

 sumber: Agri penyuluhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar